Eks CEO YouTube Meninggal Gegara Kanker Paru-paru
Jakarta, CNN Indonesia —
Mantan CEO Youtube Susan Wojcicki meninggal dunia di usia 56 tahun pada Sabtu (10/8) lalu.
Suaminya, Dennis Troper, mengungkapkan pionir teknologi yang merupakan salah satu karyawan tertua Google itu meninggal dunia usai menderita kanker paru-paru selama dua tahun.
“Dengan kesedihan yang mendalam, saya menyampaikan berita meninggalnya Susan Wojcicki. Istri tercinta saya selama 26 tahun dan ibu dari lima anak kami meninggalkan kami hari ini setelah dua tahun hidup dengan kanker paru-paru non-sel kecil,” tulis Troper dalam sebuah unggahan di Fb, melansir Berita CNN.
Troper mengatakan bahwa Wojcicki bukan hanya sahabat dan mitra hidupnya, namun juga seorang yang berpikiran cemerlang, ibu yang penuh kasih, dan teman baik bagi banyak orang.
“Pengaruhnya terhadap keluarga kami dan dunia tak terukur. Kami patah hati, tetapi bersyukur atas waktu yang kami miliki bersamanya,” kata Troper.
“Tolong kiranya keluarga kami senantiasa berada dalam pikiran Anda saat kami melewati masa sulit ini,” sambungnya.
Wojcicki, yang merupakan salah satu wanita paling terkemuka di Silicon Valley, AS, telah terlibat dengan perusahaan induk YouTube, Google, sejak awal perusahaan berdiri, yakni ketika dua pendirinya bekerja di garasi rumahnya di California untuk membangun sebuah mesin pencari.
Ia kemudian menjadi karyawan ke-16 Google dan telah bekerja di perusahaan tersebut selama hampir 25 tahun.
CEO Google Sundar Pichai menyampaikan belasungkawa dalam sebuah cuitan di media sosial X pada Sabtu (10/8) pagi waktu setempat dan mengatakan bahwa Wojcicki adalah ‘inti’ dari sejarah Google.
“Dia adalah orang yang luar biasa, pemimpin dan teman yang memiliki dampak luar biasa pada dunia dan saya adalah salah satu dari sekian banyak Googler yang lebih baik karena mengenalnya. Kami akan sangat merindukannya,” cuitnya dalam unggahannya di X.
Wojcicki telah menjabat sebagai CEO YouTube selama sembilan tahun sebelum mengumumkan bahwa ia bakal mundur dari peran kepemimpinannya untuk fokus pada keluarga, kesehatan, dan proyek-proyek pribadinya. Pengumuman itu dibagikan tahun lalu dalam sebuah unggahan di weblog.
Selama ini, ia memantau YouTube semasa transisi krusial internet menuju media sosial. Ia juga mengawasi situs internet berbagi video asal AS itu di tengah gempurnya penyebaran informasi yang salah, ujaran kebencian, dan konten berbahaya lain di media sosial.
“Saya sangat bangga dengan semua yang telah kami capai,” tulis Wojcicki saat mengumumkan pengunduran dirinya tahun lalu. “Sungguh menggembirakan, penuh makna, dan menguras tenaga.”
(del/sfr)