Kemenkop UKM menyebut 50 persen produk tekstil impor China tidak tercatat sehingga diduga ilegal. Nilainya Rp59,2 triliun.

Anak Buah Teten Duga Tekstil Ilegal China Rp59,2 T Banjiri RI




Jakarta, CNN Indonesia

Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mengatakan sebanyak 50 persen tekstil dan produk tekstil (TPT) penting asal Cina yang masuk ke Indonesia tidak tercatat.

Plt. Deputi Bidang UKM KemenKop UKM Temmy Setya Permana menduga produk-produk tak tercatat tersebut merupakan barang impor ilegal.

“Angka ekspor yang masuk dari Tiongkok ke kita dengan nilai angka impor kita tidak seimbang. Artinya, kita menduga ini mengindikasikan ada produk yang masuk secara ilegal, tidak tercatat,” katanya dalam media briefing di kantor Kemenkop UKM, Selasa (6/8).

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN DENGAN KONTEN

Knowledge knowledge tersebut berasal dari interior Kemenkop UKM dan dari Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API).

Ia merinci pada 2021, nilai ekspor China ke Indonesia tercatat sebesar Rp58,1 triliun. Sedangkan nilai impor Indonesia dari China sebesar Rp28,4 triliun. Artinya, ada potensi nilai yang tidak tercatat sebesar Rp29,7 triliun.

Kemudian pada 2022, nilai ekspor China ke Indonesia tercatat sebesar Rp61,3 triliun. Sedangkan nilai impor Indonesia dari China sebesar Rp31,8 triliun. Ini mengindikasikan ada potensi nilai yang tidak tercatat sebesar Rp29,5 triliun.

“Potensi impor tidak tercatat terbesar pada HS (60-63) berupa pakaian jadi,” katanya.

Banyaknya barang impor yang masuk tanpa tercatat dan tanpa dikenakan bea masuk membuat produk itu bisa dijual dengan harga sangat murah. Akibatnya, produk UMKM dalam negeri sulit bersaing/

Temy mengatakan produk impor ilegal bisa berdampak pada kehilangan potensi serapan 67 ribu tenaga kerja dengan general pendapatan karyawan Rp2 triliun according to tahun. Kemudian potensi kehilangan PDB multi sektor TPT sebesar Rp11,83 triliun according to tahun.

“Kemudian kerugian negara pada sektor pajak sekitar Rp6,2 triliun terdiri dari pajak Rp1,4 triliun dan Bea Cukai Rp4,8 triliun,” katanya.

[Gambas:Video CNN]

(fby/pta)



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *