BULOG melakukan program huluisasi bernama Mitra Tani yang mendampingi para petani mengatasi masalah serta menjadi penjamin pembiayaan produksi.

Bulog Lakukan Huluisasi Bantu Petani Tingkatkan Produksi Beras




Jakarta, CNN Indonesia

Ketahanan pangan menjadi salah satu masalah krusial di berbagai belahan dunia setelah pandemi. Terlebih pada saat krisis iklim mulai menimbulkan dampak yang serius.

Berdasarkan prognosa neraca pangan nasional dari Badan Pangan Nasional, kebutuhan beras di Indonesia mencapai 31,2 juta ton.

Sedangkan menurut Biro Pusat Statistik (BPS), telah terjadi penurunan produksi pada periode 4 bulan pertama di tahun 2024 dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN DENGAN KONTEN

Memahami persoalan tersebut, Perum BULOG melakukan program huluisasi bernama Mitra Tani. Melalui program Mitra Tani, Perum BULOG mendampingi para petani termasuk memperbaiki dan membantu mengatasi masalah seperti kekurangan pupuk dan bibit serta menjadi penjamin pembiayaan produksi.

“Saat ini sudah 1.000 hektare lahan sawah yang menjadi Mitra Tani dari Perum BULOG dari goal pengelolaan 100 ribu hektare. Diharapkan melalui program pendampingan ini, kami bisa membantu meningkatkan produksi beras dari mitra-mitra kami,” ucap Sonya Mamoriska Harahap selaku Direktur Transformasi dan Hubungan Antar Lembaga Perum BULOG pada saat kunjungan ke salah satu media.

Sesuai dengan transformasi yang dicanangkan oleh Perum BULOG pada saat perayaan HUT ke-57 nya, Mengantarkan Kebaikan kepada semua pemegang kebijakan ekosistem pangan, termasuk petani, pemerintah, mitra dan lain-lain menjadi tujuan utamanya.

Sonya menambahkan, “Dengan banyaknya aset yang kami miliki di seluruh provinsi Indonesia, termasuk 1.600 gudang serta 10 Sentra Penggilingan Padi trendy yang ditunjang teknologi berupa dryer mekanis, kami bisa secara efektif dan efisien menyerap dan mendistribusikan hasil produksi beras hingga ke pelosok-pelosok”.

Dr. Pos M. Hutabarat, seoang peneliti dan akademisi dari Universitas Indonesia, pada buku Pentingnya Stabilisasi Pangan Indonesia, mengatakan, petani beras di Indonesia belum keluar dari kemiskinan walaupun kesejahteraan mereka mengalami perbaikan dalam 6 tahun terakhir.

Perbaikan tercermin dari meningkatnya angka Nilai Tukar Petani (NTP).

Tetapi pendapatan rata-rata petani padi dari hasil usaha tani masih sangat rendah. Bahkan, pendapatan di bawah Upah Minimal Regional (UMR).

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krishnamurthi mengatakan diperlukan upaya agar profesi petani ini masih menarik bagi generasi muda sehingga hasil produksi tetap terjaga.

“Profesi petani harus diupayakan untuk bisa menarik minat generasi muda. Bagaimana caranya agar pendapatan yang mereka peroleh dari bertani, bisa bersaing dengan pendapatan yang diterima oleh generasi muda yang bekerja di kantoran,” ucap Bayu.

Karenanya Perum BULOG melalui Mitra Tani hadir untuk mendampingi para petani memecahkan persoalan yang bisa mempengaruhi produksi berasnya, imbuh Bayu.

Program transformasi dari hulu ke hilir yang sedang dilaksanakan oleh Perum BULOG memiliki 4 visi yaitu kepercayaan, kepemimpinan pada rantai pasok pangan, pelayanan prima dan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat.

(pertengahan)



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *