Sri Mulyani Desak Negara Maju Kurangi Utang Pandemi Negara Miskin
Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengimbau negara maju untuk mendukung Pandemic Fund melalui Pertukaran Utang dengan Kesehatan (tukar guling utang untuk kesehatan) demi meringankan beban negara miskin yang memiliki beban utang tinggi.
Hal itu disampaikan Sri Mulyani saat menghadiri Pertemuan Tingkat Tinggi atau Top Degree Match oleh The Pandemic Fund yang merupakan rangkaian pertemuan ketiga para menteri keuangan dan gubernur financial institution sentral di bawah Presidensi Brasil di Kota Rio de Janeiro, Kamis (25/7).
Pandemic Fund sendiri merupakan inisiatif dan milestone dari Presidensi G20 Indonesia pada 2022. Kala itu, telah terkumpul lebih dari US$2 miliar dari 47 donor dan telah mendanai 19 proyek di 37 negara untuk persiapan dan respons pandemi. Beberapa di antaranya adalah di Bhutan, Ethiopia, Kamboja, Mongolia, dan India.
Sebagai co-chair dari Well being and Finance Minister, Sri Mulyani menyampaikan tiga hal penting. Pertama, Pandemic Fund harus mendanai selain kesiapan juga kemampuan respons pengendalian wabah sehingga meminimalisir dampak yang ditimbulkan.
“KeduaBahasa Indonesia: Dana Pandemi harus mampu menarik pembiayaan alternatif melalui proyek kerja sama dengan Multilateral Construction Financial institution (MDB), sektor swasta, filantropi dan dana masing-masing negara,” tulis wanita yang akrab disapa Ani itu melalui keterangan di Instagram resmi, Kamis (25/7).
Ketiganegara maju dapat mendukung Pandemic Fund melalui Debt-for-Well being Swaps untuk meringankan beban negara miskin yang memiliki beban utang tinggi.
Ani menerangkan Indonesia telah dan terus mendukung kerja sama penanganan Pandemi, termasuk Pandemic Fund, dengan terus mempromosikan inisiatif tersebut di berbagai discussion board internasional lainnya, seperti yang kita lakukan di discussion board ASEAN.
(berbagi/pikiran)